‘Bumi Itu Bulat’ Ingatkan Darurat Intoleransi

Judul: Bumi Itu Bulat
Sutradara: Ron Widodo
Rumah produksi: Inspiration Picture, Astro Shaw, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, dan Ideosource Entertainment
Pemain: Rayn Wijaya, Febby Rastanty, Rania Putri Sari, Tissa Biani, Aldy Rialldy, Qausar Harta, Kenny Auztin, Mathias Muchus
Oleh Silvia Galikano
Lima anggota Rujak Acapella memiliki latar belakang berbeda-beda. Rahabi (Rayn Wijaya) yang pentolan grup adalah anak dari Komandan Banser Syamsul (Mathias Muchus), sedangkan Hitu (Aldy Rialldy) muslim Ambon yang bercita-cita jadi anggota Banser.
Ada pula Markus (Kenny Auztin) yang Tionghoa Kristen, Sahid (Qausar Harta) yang muslim Muhammadiyah asal Minang, serta Tiara (Rania Putri Sari) perempuan yang belum lama berjilbab.
Kelimanya teman kuliah. Mereka menyanyi di luar jam kuliah dengan tampil di acara-acara kecil off-air dan secara reguler mengisi kanal Youtube mereka.
bumi itu bulat, film bumi itu bulat, bumi itu bulat movie
Perjalanan Rujak Acapella akhirnya sampai di hadapan Aldi (Arie Kriting), produser musik yang menawarkan rekaman. Dia mensyaratkan satu hal, Rujak Acapella menyanyi bersama Aisha (Febby Rastanty).
Aisha adalah penyanyi orbitan Aldi, dan ternyata sekampus juga dengan anak-anak Rujak Acapella. Setelah album keluar dan namanya dikenal, Aisha memutuskan “hijrah”, begitu istilah dia. Berjilbab panjang, tak menyanyi lagi, dan aktif menghadiri liqo’.
Maka tugas lumayan berat bagi Rahabi meyakinkan Aisha untuk menyanyi lagi. Berkali-kali Rahabi mencoba membuka pembicaraan, tapi Aisha cuma melengos lalu pergi.
Bagaimana dengan anggota lainnya? Keempatnya menilai jalan pikiran Aisha tak sejalan dengan mereka. Andai Aisha menolak dan Rujak Acapella batal rekamanpun, empat kawan Rahabi ini tak masalah.
Namun bagi Rahabi tak sesederhana itu. Dia perlu uang untuk ongkos kuliah adiknya, Rara (Tissa Biani), yang berencana masuk Fakultas Kedokteran selulus SMA sebentar lagi. Punya album adalah jalan tercepat mendapatkan uang.
Rahabi, yang kuliah dari beasiswa, merasa bertanggung jawab akan masa depan Rara sebab dia tidak percaya bapaknya. Saat Rahabi dan Rara masih kecil, bapak pergi bertugas tak pulang-pulang, sampai-sampai ibunya berjualan di pasar dalam keadaan sakit hingga akhirnya meninggal.
Aisha bersedia memenuhi ajakan Rahabi, tapi dengan syarat Rahabi mewawancarai Bu Melinda (Ria Irawan). Wawancara itu akan Aisha jadikan bahan tulisan di blognya. Bu Melinda adalah dosen yang dipecat akibat ujaran kebencian dan dugaan keterkaitannya dengan organisasi radikal.
Langkah Rahabi semakin jauh masuk ke lingkungan Aisha dan Bu Melinda, menemui jalan pikiran yang bertolak belakang dari yang selama ini dia akrabi sebagai keluarga NU. Rahabi pun menjadi sosok asing di antara teman-teman dan keluarganya.
bumi itu bulat, film bumi itu bulat, bumi itu bulat movie
Bumi Itu Bulat mulai tayang 11 April 2019 atau sepekan sebelum Pilpres dan Pileg. Apakah dua variabel itu ada hubungannya memang dapat diperdebatkan.
Namun tak dapat disanggah ajaran radikal di kampus-kampus “sedang memetik hasil” yang ujungnya kita lihat sekarang, hasutan untuk mengganti dasar negara Pancasila dengan khilafah. Sejauh ini NU yang terang-terangan menolak ide tersebut dan konsisten menjaga Pancasila yang sudah disepakati saat pembentukan Republik Indonesia. Itulah yang jadi pesan utama film ini.
Ide sudah bagus, menyuarakan kekhawatiran terhadap adanya upaya merongrong Pancasila. Namun ide ini tidak didukung elemen-elemen lain.
Ini cerita tentang kelompok acapella tapi seluruh adegan menyanyi disulih suara, entah oleh orang lain atau pemain sendiri, dengan suara yang berbeda antara saat bicara dan menyanyi. Ibarat orang menyanyi do = C tiba-tiba saja di bait berikutnya pindah ke G.
bumi itu bulat, film bumi itu bulat, bumi itu bulat movie
Dan kejadian “njegleg” ini berulang kali karena lagunya juga banyak (lebih dari dua). Mengapa tim Bumi Itu Bulat tidak cari pemain yang juga dapat menyanyi, atau sebaliknya, penyanyi yang dapat berakting? Penonton kita sekarang kaya referensi tontonan lho, pasti jadi perhatian betul hal yang ganggu begini.
Di Bumi Itu Bulat ada konflik Rahabi dengan bapaknya, Rahabi dengan Aisha, Rahabi dengan Rujak Acapella, dan belakangan diketahui Rahabi punya cerita masa lalu dengan Tiara. Konfliknya terlalu banyak hingga fokus jadi blurred.
Alhasil penonton tak cukup teryakinkan mengapa Rahabi segitu ngototnya agar Aisha bersedia menyanyi bersama Rujak Acapella. Padahal anggota lainnya enggan, Aisha pun jual mahal kelamaan.
Adegan dua orang mengutip ayat Quran secara tekstual dan mentah dalam dialog berbantahan juga bikin saya memutar mata saking “takjubnya”. Tidak dikonsultasikan-kah sebelumnya dengan yang berkompeten? Seharusnya ada cara lain yang lebih bijaksana untuk menyampaikan argumen.
Jadi, apakah harus menonton Bumi Itu Bulat? Yang masih tenang-tenang saja dengan kondisi darurat intoleransi beragama negeri ini, silakan nonton, semoga mendapat pencerahan. Tak perlu pasang target apa-apa. Tonton saja. Syukur-syukur sampai selesai.

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.