Prologue Suatu Impian Intermezzo Sebuah Harapan
kalau aku punya lelaki
dia hendaknya bermata bagus
agar dapat kupelihara
kebiasaan baru memandangnya
tanpa pernah merasa bosan
kalau aku punya lelaki
dia hendaknya berpikiran luas
agar dapat kujangkau
impian memeluk cakrawala
tanpa pernah merasa haus
kalau aku punya lelaki
dia hendaknya suka menapak
agar dapat kukayuh nusantara
berbimbingan dari ujung ke ujung
lelakiku tak perlu menarikkan kursi bagiku
sebab aku dikaruniai keindahan untuk melayaninya
lelakiku tak perlu suka menarik bibir
sebab aku yang akan tersenyum baginya
lelakiku tak perlu membawakan mawar
sebab pesonanya
akan menabur keharuman yang lebih
lelakiku tak perlu bersisian denganku selalu
sebab angan tentangnya
cukup untuk merajut mimpi
(epiloguenya ada di atas sana)
*Djunita – Medan*
dia hendaknya bermata bagus
agar dapat kupelihara
kebiasaan baru memandangnya
tanpa pernah merasa bosan
kalau aku punya lelaki
dia hendaknya berpikiran luas
agar dapat kujangkau
impian memeluk cakrawala
tanpa pernah merasa haus
kalau aku punya lelaki
dia hendaknya suka menapak
agar dapat kukayuh nusantara
berbimbingan dari ujung ke ujung
lelakiku tak perlu menarikkan kursi bagiku
sebab aku dikaruniai keindahan untuk melayaninya
lelakiku tak perlu suka menarik bibir
sebab aku yang akan tersenyum baginya
lelakiku tak perlu membawakan mawar
sebab pesonanya
akan menabur keharuman yang lebih
lelakiku tak perlu bersisian denganku selalu
sebab angan tentangnya
cukup untuk merajut mimpi
(epiloguenya ada di atas sana)
*Djunita – Medan*