Paket yang saya terima pada 19 Januari 2009, dialamatkan ke kantor.
Alternatif visual cover novel “Kisah Langit Merah” karya Bubin Lantang, Dulu sempat berjudul “Pena yang Patah”. Divisualkan oleh @tytton
Published by Silvia Galikano
Silvia Galikano adalah independent journalist, penulis, serta penikmat karya seni yang senang mengunjungi bangunan tua dan tempat-tempat bersejarah.
Berlatar belakang sebagai jurnalis, antara lain, di Media Indonesia, Jurnal Nasional, Majalah Detik, CNNIndonesia.com, dan media seni Sarasvati.
Dapat dihubungi di galikano@gmail.com atau WA di bit.ly/Galikano
::::
Mohon sertakan tautan ke tulisan aslinya setiap Anda menyalin-rekat (copy-paste) tulisan dan/atau mengunduh foto dari blog ini.
View all posts by Silvia Galikano
2 Replies to “Kisah Langit Merah, Novel Terbaru BUBIN LANTANG”
Dengan Hormat,
Kak Evi, bagaimana kabar Kakak di sana? Semoga selalu sehat ya.
Kak, maaf bulan lalu aku ke Jakarta nggak sempat mampir, karena jadwalku padat banget. Tapi ini oleh2nya, mumpung masih ada: https://www.scribd.com/document/668211260/PIAGAM-BUBIN-LANTANG
Aku janji akan terus menimba ilmu, mengejar cita2 setinggi bintang di langit dan menjadi kebanggaan orangtua, menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa dan negara.
Demikianlah kabarku Kak. Maafkan apabila ada kata yang kurang berkenan. Maafkan juga suratku ini, yang kutulis di kertas paling tengah buku tulis bergarisku, buku tulis dengan Pancasila dan peta Nusantara di belakangnya, banyak tipp-ex-annya.
Dengan Hormat,
Kak Evi, bagaimana kabar Kakak di sana? Semoga selalu sehat ya.
Kak, maaf bulan lalu aku ke Jakarta nggak sempat mampir, karena jadwalku padat banget. Tapi ini oleh2nya, mumpung masih ada:
https://www.scribd.com/document/668211260/PIAGAM-BUBIN-LANTANG
Aku janji akan terus menimba ilmu, mengejar cita2 setinggi bintang di langit dan menjadi kebanggaan orangtua, menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa dan negara.
Demikianlah kabarku Kak. Maafkan apabila ada kata yang kurang berkenan. Maafkan juga suratku ini, yang kutulis di kertas paling tengah buku tulis bergarisku, buku tulis dengan Pancasila dan peta Nusantara di belakangnya, banyak tipp-ex-annya.
Hormat saya,
Bobby Sandhora
Bagus (gaya pak Tino).
Semangat belajar terus ya, Dek Bobby Sandhora.
Buku tulisnya pasti sudah tipis krn dicabuti terus bagian tengahnya.