Drama Keras dari Kota Baja
Hidup di tengah kota kumuh dan ekonomi yang mulai merosot, dua bersaudara ini tak punya banyak pilihan. Jalan keras ditempuh, nyawa dipertaruhkan.
Oleh Silvia Galikano
Judul: Out of the Furnace
Crime | Drama | Thriller
Sutradara: Scott Cooper
Skenario: Brad Ingelsby, Scott Cooper
Produksi: Relativity Media
Pemain: Christian Bale, Casey Affleck, Zoe Saldana
Durasi: 1 jam 46 menit
Bummm!!!
Di sebuah simpang, mobil Russell Baze (Christian Bale) menabrak mobil di depannya hingga terdorong jauh. Dia hanya luka ringan akibat terbentur. Orang di mobil depan tewas di tempat. Akibatnya, Russel yang dalam perjalanan pulang dari bar, harus menjalani hukuman penjara dengan dakwaan menyetir sambil mabuk hingga menghilangkan nyawa.
Sebelumnya, hidup Russell adalah hidup yang rutin. Siang hari dia buruh pabrik baja, dan malam hari merawat ayahnya yang sakit parah. Kota tempatnya tinggal, Braddock, Pennsylvania, adalah kota baja. Hampir seluruh penduduknya jadi buruh di pabrik baja raksasa di kota ini.
Walau tidak berlebih, Russel merasa cukup. Dia juga punya kekasih yang baik, Lena (Zoë Saldana), guru prasekolah yang sangat ingin punya bayi tapi Russel belum siap.
Belum lama ini adiknya, Rodney (Casey Affleck), baru kembali dari tugas militer di Irak yang keempat kalinya. Dia memutuskan keluar dari militer setelah berkali-kali melihat kawannya mati mengenaskan, untuk memulai dari awal lagi di Braddock.
Mencari pekerjaan baru bukan hal mudah bagi Rodney. Dia menolak ajakan abangnya untuk jadi buruh pabrik baja seperti halnya Russel, ayah mereka dulu, dan hampir semua penduduk kota. Pasalnya jadi buruh pabrik baja artinya bermasa depan suram. Apalagi industri baja di kota itu kini meredup, kalah saingan dengan baja impor dari Cina yang lebih murah.
Rodney berusaha mendapat sedikit uang lewat tinju tangan kosong (tanpa sarung tinju) ilegal dan bertaruh duit recehan di balap kuda yang dibandari gangster kelas teri, John Petty (Willem Dafoe). Namun Rodney kerap kalah yang membuatnya berutang banyak pada Petty.
Ketika Russel dibebaskan dari penjara, dia tak mendapati Lena menunggunya di rumah. Lena sudah pergi. Dia tinggal bersama kekasih baru, seorang sherrif setempat (Forest Whitaker) , dan kini tengah hamil.
Rodney bukan lagi hanya terlibat utang pada Petty. Petty ternyata punya utang sangat banyak pada bos gangster yang markasnya di tempat terpencil di bukit Ramapo New Jersey, Harlan DeGroat (Woody Harrelson).
Pekerjaan utama DeGroat adalah bandar narkoba. Dia juga menggelar tinju tangan kosong di markasnya dengan duit taruhan besar, jauh lebih besar dari hadiah yang diberikan Petty. Rodney, yang butuh banyak uang untuk membayar utang, minta pada Petty agar diikutkan dalam adu tinju di markas DeGroat.
Awalnya Petty sangat keberatan karena petarung di sana sama sekali bukan kelas Rodney, tapi kemudian dia meluluskan setelah pemuda itu terus mendesak. Rodney tidak tahu kalau Petty melihat peluang utangnya pada DeGroat bakal lunas jika Rodney bertarung di sana…dan kalah.
Dari tangan sutradara dan penulis skenario Scott Cooper, hadir sebuah drama yang mencekam dan keras tentang keluarga, pertaruhan nasib, dan pembalasan dendam. Dasarnya tak beda dengan film-film macho konvensional, tapi Out of the Furnace melakukannya dengan cara keras dan kotor yang ekstrem.
Atmosfer kota kumuh dengan penduduk yang tak punya harapan akan masa depannya diwakili lagu-lagu berat Bruce Springsteen dan kentalnya rasa The Deer Hunter (1978) di sini. Bahkan ada subplot Russel berburu rusa. Latar belakangnya tahun 2008, di tengah kampanye pemilihan presiden. Ekonomi AS belum ambruk, tapi di pelosok Pennsylvania sudah nampak bibit kemerosotan ekonomi.
Out of the Furnace adalah film yang lama terbakarnya. Butuh waktu lebih dari separuh film hingga mendapat momen yang mengubah fase dari penggalian karakter menjadi cerita tentang pembalasan dendam.
Duo penulis skenario Cooper dan Brad Ingelsby memperkenalkan kita pada Harlan DeGroat di awal film. Di sebuah drive-in, DeGroat berselisih paham dengan teman kencannya. DeGroat menjejalkan sosis hot-dog ke mulut teman kencannya itu dan terus mendorongnya hingga masuk ke kerongkongan sampai perempuan itu tercekik tak bisa bernapas.
Peran Woody Harrelson kali ini sebagai seorang psiko yang kejam benar-benar bikin ngeri karena sangat tak dapat diprediksi. Begitu DeGroat muncul sebagai musuh Baze bersaudara, film ini jadi paduan antara film klasik Charles Bronson tentang petinju tangan kosong, Hard Times (1975), dan suasana penduduk pegunungan dalam Winter’s Bone (2010), dengan menu tambahan pembalasan dendam.
Film macam Out of the Furnace memang butuh seorang psikopat sadis untuk terus menjaga ketertarikan penonton. Woody Harrelson berhasil memainkannya melalui karakter Harlan DeGroat. Penggambaran Harrelson sebagai bos gangster tak pelak adalah bagian terbaik dari Out of the Furnace.
Yang bukan lagi kejutan, karena aktingnya selalu prima, adalah Casey Affleck. Dia sudah membuktikan, setidaknya dalam The Assassination of Jesse James by the Coward Robert Ford (2007) dan Ain’t Them Bodies Saints (2013). Sayangnya bukan Affleck bintang utamanya. Kehormatan itu diberikan pada Christian Bale.
Bale selama ini dikenal sebagai aktor yang nyaman bermain di franchise besar, seperti trilogi Batman. Namun film-film dari label yang lebih kecil memberinya peluang untuk menunjukkan kemampuan akting secara maksimal.
Kita dapat merasakan karakter internal Russell mendesak mencari jalan untuk mengubah keadaan hingga berujung pada pembalasan dendam. Baze bersaudara yang semula tekadnya sama kuat untuk bisa keluar dari tungku (furnace), pada akhirnya malah semakin berdamai dengan panas.
***
Dimuat Majalah Detik edisi 112, 20-26 Januari 2014