Cinta Haru di Dunia Baru
Mirte yang kaku dan dingin itu akhirnya bisa tersenyum. Luc menyentuh emosinya secara terbuka.
Oleh Silvia Galikano
Judul: De Nieuwe Wereld (The New World)
Genre: Drama
Sutradara: Jaap van Heusden
Versi original: Bahasa Belanda
Pemain: Bianca Krijgsman, Issaka Sawadogo
Durasi: 1 jam 25 menit
Sebagai petugas kebersihan, keseharian Mirte (Bianca Krijgsman) tidak menuntutnya “tampil” atau harus banyak bicara. Mirte kerap dianggap invisible oleh sekeliling, dan dia nyaman dengan keadaan tersebut.
Mirte tinggal sendirian di apartemen sederhana. Pagi hari sebelum berangkat kerja, dia punya rutinitas menyiapkan bekal makan siang berupa setangkap roti gandum yang dioles mentega dan berlapis keju. Roti itu kemudian dibungkus aluminium foil. Ponselnya juga dibungkus aluminium foil, lalu dibungkus bersama roti.
Sepeda listrik mengantar Mirte ke tempatnya kerja, pusat kedatangan pencari suaka di dekat bandara Schipol. Seluruh barang bawaan harus melewati pemeriksaan petugas. “Bekal makan siangnya” selalu aman. Petugas tak mengira di dalamnya ada ponsel, benda haram di tempat Mirte bekerja.
Tugasnya menyapu dan mengepel lantai, membersihkan toilet, dan mengganti seprai. Sesuai aturan di Belanda, pencari suaka menunggu maksimal 10 hari sebelum mendapat keputusan permohonannya diterima atau ditolak. Selama 10 hari mereka menjalani proses pemeriksaan dan wawancara. Nah di kamar yang berisi beberapa tempat tidur tingkat itu para pencari suaka tinggal sementara.
Mirte “menyewakan” ponselnya pada imigran, tentu saja secara diam-diam, dengan imbalan perhiasan emas. Seuntai kalung untuk masa bicara selama 3 menit. Cincin untuk masa bicara 4 menit.
“Begitu kau mulai memencet tombol bicara, kau punya waktu 4 menit,” kata Mirte dengan ekspresi kaku, lalu menyalakan timer di arlojinya.
Rutinitasnya mulai berwarna ketika datang seorang pria pencari suaka dari Afrika Barat bernama Luc (Issaka Sawadogo). Dia menyelamatkan diri dari perang di negaranya, menumpang kapal berhari-hari, kehilangan istri yang meninggal di kapal, kehilangan pula dokumen dan uang yang dibawa kabur biro travel yang menjanjikan Belanda sebagai negeri harapan.
Mirte yang kaku dan dingin itu akhirnya bisa tersenyum. Luc menyentuh emosinya secara terbuka. Mirte pun mulai memperhatikan tubuhnya, mulai tanning agar tidak sepucat sekarang. Perlahan dia mendapat pegangan hidupnya kembali.
Film ini mengingatkan kita pada film garapan Steven Spielberg, Terminal (2004), yang dibintangi Tom Hanks dan Catherine Zeta-Jones. Hanks memerankan pria dari negara Eropa Timur yang dikecamuk perang, mendarat di New York, ditolak masuk AS tapi tidak dapat dideportasi. Karenanya dia harus tetap di bandara hingga statusnya jelas. Selama masa tinggal di bandara itu dia mengenal Zeta-Jones.
De Nieuwe Wereld adalah film tentang kehilangan, spirit menyelamatkan diri, dan cinta dari sudut yang tidak diduga selain menggambarkan kondisi terkini Eropa sebagai benua yang banyak disasar para imigran. Film ini berbahasa Belanda dan disajikan seperti khasnya film-film Eropa yang detail pada karakter.
Sutradara Jaap van Heusden mendukung karakter dingin Mirte melalui setting yang suram dan sepi. Dialog, dalam bahasa Belanda dan Inggris, juga terbilang minim. Wajah masam yang terus dijaga Bianca Krijgsman semakin meyakinkan bahwa kisah cinta dalam sepuluh hari itu tidak terlalu manis.
Issaka Sawadogo, aktor asal Burkina Faso, pemeran Luc yang mencairkan dingin dan kakunya Mirte. Dia masih berjuang melawan trauma perang, terpaksa tidur sekamar dengan mayat, ditambah kesedihan akibat kehilangan istri ketika mengenal Mirte. Interaksi keduanya menarik, hangat, sekaligus mengharukan.
Keduanya nyaris sempurna membawakan narasi tentang cinta paruh baya yang mekar perlahan, yang perpisahannya jauh lebih menyakitkan. Jelas ini bukan kisah cinta yang memuakkan.
***
Dimuat di Majalah Detik edisi 139, 28 Juli-3 Agustus 2014
