Puncak Karya Linklater

boyhood
Cerita sehari-hari jadi suguhan luar biasa di tangan Richard Linklater, satu dari sedikit filmmaker yang mau menggarap proyek “gila”.
Oleh Silvia Galikano
Judul: Boyhood
Genre: Drama
Sutradara: Richard Linklater
Skenario: Richard Linklater
Produksi: IFC Films
Pemain: Ellar Coltrane, Patricia Arquette, Ethan Hawke, Lorelei Linklater
Durasi: 2 jam 45 menit
Setelah orangtua mereka bercerai, Mason Jr. (Ellar Coltrane) si bocah 6 tahun dan kakaknya yang tiga tahun lebih tua, Samantha (Lorelei Linklater), tinggal bersama sang ibu, Olivia (Patricia Arquette).
Ayah mereka, Mason (Ethan Hawke), datang pada akhir pekan atau hari-hari libur, membawa pergi bermain bowling, berkemah, atau sekadar makan di restoran murah. Kadang, hanya bermain bersama di rumah. Mason belum juga punya pekerjaan tetap, hal yang sejak dulu membuat Olivia jengkel.

Patricia Arquette dan Ethan Hawke.
Patricia Arquette dan Ethan Hawke.

Kebutuhan sehari-hari Mason dan Samantha dipenuhi ibu mereka yang jungkir balik bekerja. Tak jarang bertiga mendadak pindah rumah ketika harga sewa rumah dinaikkan. Di antara kerepotan-kerepotan itu, Olivia masih menyempatkan kuliah pascasarjana. Kecerdasan Olivia menarik perhatian dosennya Bill Welbrock (Marco Perella), duda dua anak.
Adegan melompat ke setahun kemudian. Olivia, Samantha, dan Mason Jr. sudah tinggal di sebuah rumah besar bersama dua bocah seusia mereka, dan Bill. Seiring waktu, terkuak watak asli suami baru Olivia ini yang peminum dan kasar.
Ketidaksukaan Mason pada ayah tirinya makin terasa ketika Bill memerintahkan Mason ke lantai bawah. Di sana sudah siap tukang cukur yang akan memangkas habis rambut pirang gondrong Mason sampai plontos, dengan alasan agar tak nampak seperti perempuan. Ini perintah, walau Mason tak setuju.
Di hari lain, sepulang sekolah, Mason terpaku di pintu melihat ibunya tengkurap di lantai dan Bill berdiri tak jauh dari sana. Ibunya berteriak pada Mason, “Jangan di situ! Pergi dari pintu!”
Mason makin menunjukkan ketidaksukaannya ketika Bill, usai menenggak minuman, membentak Olivia saat mereka makan bersama. Alhasil, sebuah gelas melayang ke arah kepala Mason, tapi luput beberapa sentimeter.
Olivia memutuskan meninggalkan rumah besar itu dengan membawa kedua anaknya tanpa sempat berkemas-kemas. Seorang kawan bersedia ditumpangi hingga Olivia mendapat tempat tinggal.
Demikianlah Mason mengalami banyak drama serta krisis dalam kehidupan ibunya. Dari bocah 6 tahun yang sering dijahili kakaknya, menyaksikan pertengkaran demi pertengkaran orangtua kandung, hingga orang lain yang bergantian masuk dalam kehidupan ibunya, membentuk Mason dewasa yang tak banyak bicara dan lebih nyaman berada di balik kamera. Selulus SMA, Mason jadi orang terakhir yang meninggalkan Olivia untuk tinggal di asrama kampus.

Mason Jr. diperankan Ellar Coltrane.
Mason Jr. oleh Ellar Coltrane.

Boyhood adalah puncak karya sutradara/penulis Richard Linklater yang sebelumnya memukau kita lewat Before Sunrise (1995), Before Sunset (2004), dan Before Midnight (2013). Film ini berfokus pada Mason Jr. dari bocah 6 tahun hingga remaja 18 tahun yang bersiap masuk kuliah.
Masa pembuatannya lebih dari 12 tahun dengan para pemain sama. Artinya, Mason berusia 6 tahun dan Mason 18 tahun dimainkan aktor yang sama, yang satu saat Coltrane masih bocah, satu lagi saat Coltrane menjelang dewasa. Demikian pula aktris-aktor lainnya, sehingga tak perlu make-up untuk menunjukkan bertambah tuanya karakter. Linklater “menunggui” mereka semua, dan penonton jadi saksi bagaimana dua bocah ini tumbuh besar di layar.
Proyek ini butuh komitmen total dari seluruh tim. Sutradara memberikan jadwal yang jelas pada pemain dan kru. Setiap tahun, mereka berkumpul selama tiga hingga empat hari untuk syuting, dan terus berulang hingga 12 tahun. Ide cerita pun berkembang dari plot dasar, seiring empat aktor utama ikut ambil bagian dalam proses penulisan. Hasilnya plot yang inkonvensional, berbobot, dan tak ada duanya yang dengan santai menjauh dari tipikal sebab-akibat yang diyakini secara luas.

Samantha diperankan Lorelei Linklater.
Samantha oleh Lorelei Linklater.

Tak banyak filmmaker bisa membuat proyek gila, dan Linklater ada di antara yang sedikit itu. Lihat saja, tiap sembilan tahun dia berhasil menarik Ethan Hawke dan Julie Delpy untuk melanjutkan serial Before. Kali ini dia menempatkan putrinya yang berusia 9 tahun untuk memerankan Samantha.
Linklater menandai perjalanan waktu selama 12 itu dengan menyelipkan perubahan budaya pop ke dalam ceritanya, seperti internet dan ponsel yang perubahannya cepat serta terbitnya serial Harry Potter. Cara para karakternya berkomunikasi satu sama lain juga jadi perhatian sama besarnya.
Misalnya ketika Samantha menolak berkemah bersama ayahnya dan Mason karena akan ke pesta seorang kawan. Ayahnya yang tersadar sang putri kini sudah remaja, secara blak-blakan meminta Samantha tidak berhubungan seks dengan siapa pun. Dan, tanpa menghiraukan Samantha yang menutup muka saking malunya, Mason melanjutkan wejangan dengan menerangkan fungsi kondom. “Dad!”
Boyhood film yang unik, powerful, memikat, menginspirasi hidup, mengundang air mata, sekaligus akan melekat di benak selama berminggu-minggu usai menonton. Keberhasilan film ini berarti juga momen karier penting bagi tim, termasuk empat pemain utama yang tampil memukau.
Perjalanan ajaib selama 12 tahun itu memberi hasil setimpal, yakni sebuah masterpiece, karya yang belum pernah dibuat sebelumnya dan tak akan pernah dibuat lagi di masa depan. Maka satu-satunya yang bisa mengalahkan bagusnya Boyhood adalah dokumenter “making of”-nya.

***
Dimuat di Majalah Detik edisi 162, 5-11 Januari 2015

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.