One Last Ride

fast and furious 7
Nama Paul Walker jadi legenda yang menempel pada franchise Fast and Furious. Ini yang terakhir.

Oleh Silvia Galikano

Judul: Furious 7
Genre: Action, Crime, Thriller
Sutradara: James Wan
Skenario: Chris Morgan, Gary Scott Thompson
Produksi: Universal Pictures
Pemain: Vin Diesel, Paul Walker, Dwayne Johnson
Durasi: 2 jam 20 menit

“Bukan balapan atau cewek-ceweknya, saya rindu pelurunya.”
Kehidupan baru Brian O’Conner (Paul Walker)adalah sebagai bapak yang baik. Tinggal di rumah yang nyaman bersama istri, Mia Toretto (Jordana Brewster), dan satu anak mereka sambil terus membiasakan diri menyetir mobil keluarga setelah belasan tahun memacu mobil rakitan di balap liar. Pernah kangen dunia lama? Kalimat di awal tulisan ini jawabannya.

Tewasnya Paul Walker dalam kecelakaan mobil, November 2013, saat proses syuting Fast and Furious 7 belum rampung, menjadikan film ini punya unsur sentimentil khusus. Penonton menunggu untuk memberi penghormatan atas karya terakhir sang bintang yang sudah menghidupkan Fast and Furious sejak seri pertama, 2009.

Kali ini, Dominic “Dom” Toretto (Vin Diesel) kembali menghadapi musuh baru, yakni Deckard Shaw (Jason Statham) yang bersama adiknya, Owen Shaw, menewaskan kru Dom di Tokyo, Han. Deckard juga bertekad membalas dendam, mencari orang yang membuat adiknya lumpuh total. Dia menyasar agen keamanan diplomatik Luke Hobbs (Dwayne Johnson).

Brian punya alasan kuat untuk ke jalan lagi. Paket yang dikirim dari Tokyo ternyata bom yang dikendalikan dari telepon genggam. Bom meledak membuat rumah Brian rata dengan tanah, hitam mengepulkan abu. Beruntung, dia, istri, dan anaknya sedang tak berada di rumah.

Dibantu Mr. Nobody (Kurt Russel) yang juga menginginkan Shaw ditangkap, Dom dan kawan-kawan, yakni Brian, Tej Parker (Ludacris), Roman Pearce (Tyrese Gibson), Letty Ortiz (Michelle Rodriguez) kembali beraksi.
Mereka dikirim ke Azerbaijan, naik mobil masing-masing, mobilnya ditumpangkan ke pesawat. Begitu pesawat berada di langit Azerbaijan, perut pesawat membuka, lalu satu demi satu mobil terjun keluar, terbang berikut personilnya yang terikat di bangku pengemudi.

Mobil-mobil berdentuman, peluru dilontarkan, granat diledakkan, penonton pun duduk tegak di ujung kursi, tak berkedip, menahan napas, dan akhirnya menghela napas lega.Ini baru ketegangan awal. Ada berderet action lain yang makin lama makin mendebarkan, yang sama sekali tak terbayangkan bakal dibuat.

Yang bisa di-highlight antara lain adegan pesta di Dubai. Dibuka dengan adu jotos dua perempuan bergaun panjang dan berstiletto, hingga momen menakjubkan ketika Dom dan Brian menggeber mobilnya hingga tembus dinding kaca pencakar langit, wuzzz terbang sebentar, lalu tembus masuk gedung sebelahnya, dan terus tembus hingga gedung ke-3. Sinting. Anda musti lihat.

Seri ke-7 dalam franchise apapun jarang sekali dinantikan. Police Academy: Mission to Moscow (1994) adalah seri ke-7 dan terakhir Police Academy. Tak ada yang menunggu New Nightmare (1994) garapan Wes Craven yang Freddy-nya terhuyung-huyung ke Elm Street.

Sangat berbeda dengan saga Fast and Furious yang menurut pengamat box office, justru seri ke-7 ini akan membuat seri-seri sebelumnya ditinggal berdebu di gudang. Bos-bos studio filmnya bahkan sudah memberi lampu hijau untuk tiga seri lanjutan.

Sutradara James Wan membuat sebuah karya luar biasa yang mengumpulkan bintang-bintang kelas A, dengan tak lupa pujian bagi tim editing dan musik yang membuat adrenalin menderas.

Aktor-aktrisnya menyuguhkan permainan sesuai yang diharapkan. Statham jadi penjahat yang meyakinkan dengan filosofinya “Musuh dari musuh saya adalah teman saya, dan saya punya banyak teman.” Dwayne Johnson si pemilik aura yang sangat kuat tampil dengan humor miringnya.

Di sana-sini kita jumpai dialog yang mengentalkan pesan bahwa Furious 7 adalah perpisahan yang mengharukan untuk Paul Walker si mata biru yang kharismatik dan menghadirkan tone elegi yang mengharukan.

Setelah Walker tewas, proses pembuatan film sempat ditunda tanpa batas. Dalam masa itu, plotnya diubah, naskah dibongkar, dan empat orang baru sebagai pemeran pengganti Walker dimasukkan (di antaranya dua adik Paul, Cody dan Caleb Walker).

Budget didongkrak untuk menyesuaikan dengan naskah baru, set dibangun lebih keren, dan bintang-bintang simpatik seperti Dwayne Johnson direkrut. Orang terbaru di serial ini, yakni Jason Statham, diusulkan penggemar Diesel di Facebook.

Alhasil selain plot, bintang, action, kadar kehancuran, bahkan durasi yang supersized, kita nyaris tak dapat membedakan mana karakter Brian yang dimainkan Paul dan mana yang dimainkan pemeran pengganti dengan “ditempeli” wajah Paul secara digital. Namun kalau dicermati benar, ada beberapa hal yang mengundang penasaran, seperti adegan yang karakternya di-shot dari sudut tak biasa atau pertarungan dua musuh di ruang remang-remang.

Pada akhirnya, kita temukan bahwa karakter-karakternya yang unik dan berfungsi sebagaimana seharusnya film action adalah investasi utama franchise ini. Diesel sebagai produser berikut timnya musti diberi selamat sudah membuat sebuah petualangan tetap menyenangkan dalam situasi terburuk. Prediksi satu Oscar untuk film terbaik, tak berlebihan kan?

***
Dimuat di Majalah Detik edisi 175, 6-12 April 2015

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.