Helmut Kand Rayakan Warna
Karya-karya seni rupa Kand menjadi catatan perjalanannya keliling dunia. Dia menangkap kegembiraaan dalam setiap budaya.
Semua dalam sapuan warna cerah dan garis-garis tegas. Seruas jalan berwarna lempung dipinggiri deretan toko dengan papan iklan warna-warni. Gunung biru jadi latar belakang dengan langit biru bersemburat lembayung.
Becak-becak khas Yogyakarta, lebar dan tinggi, juga dibuat meriah warnanya. Hijau di atap, merah bata di jok, biru di pijakan, putih di lis besin, dan banyak warna lagi sebagai detail. Pengayuh becak di belakang, seorang penumpang dalam setelan putih duduk di depan.
Si penumpang bertopi pet, bercelana pendek, dan berkaca mata hitam metallic Tas teronggok di tepi kanan becak. Dia duduk dalam posisi menyamping; tubuhnya menempel tas, sementara kakinya diarahkan ke kiri. Helmut Kand menamai lukisannya ini Joyride in Yogjakarta (Mengendarai yang Asyik di Yogya).
Hanya keasyikan demi keasyikan yang kita temui dalam pameran tunggal Prof. Helmut Kand kali ini yang bertajuk Cosiness in the Labyrinth of Dreams (Kenyamanan dalam Labirin Mimpi). Kegembiraan dan sensualitas riang. Dari 30 April sampai 11 Mei 2015, seniman Austria yang dikenal sebagai “seniman Indonesia berkebangsaan asing” itu memamerkan 72 karyanya berupa seni lukis, grafis, dan patung di Galeri Nasional Jakarta.
Selain irama kehidupan yang lambat di Yogyakarta, eksotisme Bali mendapat banyak porsi di antara koleksinya kali ini. Misalnya pura yang dirindangi pohon kamboja dan dihiasi kepala barong raksasa dalam Barong and Temple in Sanur (Barong dan Pura di Sanur) serta Bali-A Good Day is Guaranteed for All (Bali-Hari yang Baik untuk Semua) yang menangkap kemeriahan odalan lewat payung-payung di udara serta juntaian janur.
Tak hanya itu, Kand pun secara cerdik membuat lukisan dalam lukisan, seolah-olah ada dua lukisan dalam satu bingkai, seperti di Nyepi – Bali’s Day of Silence (Nyepi – Hari yang Hening di Bali) dan Cosiness in the Labyrinth of Dreams III (Kenyamanan dalam Labirin Mimpi III).
Di lukisan pertama, hijau yang rindang pepohonan di luar terlihat dari bingkai-bingkai dinding kaca. Dalam salah satu bingkainya “terpasang” lukisan sawah berjenjang-jenjang dengan latar belakang gunung. Sedangkan Cosiness menampilkan pantai biru yang membingkai lukisan perempuan tidur di atas hammock di tengah hutan.
Yang lumayan menyedot perhatian adalah I Drink Your Soul while Dreaming (Aku Meminum Jiwamu dalam Mimpi), patung kepala dengan pendekatan surealisme. Kand mengaplikasikan warna-warna primer dan sekunder, yakni kuning, hijau, dan biru, sedangkan untuk detailnya ditambahkan jingga, merah, dan hitam.
Helmut Kand adalah penyair, surealis puitis, dan pencipta yang mampu membawa penontonnya mengalami petualangan estetika. Ia menyebarkan gaya seninya ke seluruh dunia dan membiarkan gayanya yang unik ini berbicara sendiri. Tekniknya sempurna dengan penekanan pada detail dan warna yang kaya, bahkan untuk kanvas ukuran kecil.
Kelahiran Bruck an der Mur, Austria, 13 Desember 1946, lulusan Academie of Fine Arts in Vienna ini mengoleksi lukisan-lukisan dari banyak kota di dunia, termasuk Bali, Lisabon, dan Paris. Sejak 1969, Kand sudah membuat pameran di berbagai galeri, museum, art space di Eropa, Australia, AS, Kanada, Singapura, Jepang, Argentina, dan Indonesia yang membuat namanya mulai dikenal internasional. Pada 2006, Presiden Austria Heinz Fischer (jabatan 2004-2010) memberi Kand gelar kehormatan “Profesor”.
Sebagai seorang eksplorator, karya-karya seni rupa Kand menjadi catatan perjalanannya keliling dunia. Warna hijau subur, kemilau sinar matahari, atau ribuan warna pemandangan alam di Bali membuka cakrawala baru bagi penikmatnya. Kand menangkap kegembiraaan dalam setiap budaya. Malam hanya versi lain dari siang, dan gelap bukan berarti suram.
Dimuat di Majalah Detik edisi 180, 11-17 Mei 2015