Ngartun dan Ngomik dengan Gembira

komik DKV IKJ
Atmosfer yang tepat membuat hasil eksplorasi kreatif mahasiswa lebih maksimal. Nama-nama mereka kini memegang peran penting dalam peta komik-kartun Tanah Air.

Teks & foto: Silvia Galikano

Ada sumbangan besar Desain Komunikasi Visual Institut Kesenian Jakarta (DKV IKJ) dalam perkembangan komik-kartun di Indonesia, yaitu dengan membebaskan mahasiswa membentuk gaya pribadi.

Djinah 1965-nya Evans Poton, novel grafis Munir-nya Sulaiman Said, Vienetta-nya Alfi Zachkyelle, Setan Jalanan-nya Franki “Pepeng” Indrasmoro, serta duet Benny Rachmadi dan Muhammad “Mice” Misrad dalam buku-buku kartun Indonesia Banget, Talk About Hape, serta Politik Santun dalam Kartun punya garis pembeda yang jelas antara satu seniman dengan seniman lainnya.

Nama-nama tersebut adalah beberapa dari alumni DKV IKJ yang masih terus berkarya di bidang komik dan menjadi bagian penting peta komik nasional. Karya-karya komik-kartun para alumni DKV IKJ ini dipamerkan dalam acara Pameran Ilustrasi Komik-Kartun IKJ bertema 28Bikini di Galeri Cipta III Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 26 Juni – 4 Juli 2015. 28Bikini adalah singkatan dari 28 tahun bikin komik-kartun di Cikini.

Acara yang masuk dalam rangkaian perayaan 45 tahun IKJ ini diisi juga dengan diskusi santai komik kampus serta peluncuran dua buku komik, yakni Sepanel Tiga Hati yang merupakan kompilasi komik karya mahasiswa DKV FSR IKJ dan Sapa Suruh Datang Jakarta karya Tantio Adjie.

Siapa yang tak tahu komik Benny-Mice yang muncul tiap akhir pekan di Kompas? Muhammad “Mice” Misrad yang lulusan Fakultas Seni Rupa (FSR) IKJ pada 1993, sudah aktif di kegiatan Koran Dinding Mahasiswa FSR IKJ sejak masih kuliah. Dari situ dia terlatih menangkap bahkan hal-hal kecil di lingkungan sekitar kampus dengan cara jenaka.

Komik profesional pertamanya, Lagak Jakarta (1996), bersama Benny, yang menjadi titik awal Mice terjun ke industri kartun dan komik profesional hingga saat ini. Lagak Jakarta direspon sangat baik oleh publik.

Benny Rachmadi yang lulusan FSR IKJ 1993 adalah juga alumni aktivis Koran Dinding Mahasiswa FSR IKJ. Dia mantap memilih jalan hidup sebagai komikus-kartunis. Karya personalnya yang terbaru adalah seri Tiga Manula.

Fakultas Seni Rupa di IKJ sudah ada sejak tahun 1970, tapi baru sejak 1980-an mulai terlihat kegiatan komik dan kartun dari mahasiswa DKV IKJ, sebagai kegiatan yang dilakukan bersama-sama. Salah satunya membuat koran dinding (kording) mahasiswa yang dimulai Tantio Adjie pada 1983 dan berlanjut hingga 1995. Koran dinding Benny-Mice dan Jack muncul rutin hampir setiap pekan pada 1989.

Pada 1990-an, muncul Sekte Komik dari generasi yang lebih muda yang aktif memproduksi komik-komik indie dengan teknik fotokopi untuk dijual. Mereka aktif berpameran, salah satu event yang diikuti adalah Pekan Komik Nasional I di Galeri Nasional pada 1998.

Kehidupan ngomik dan ngartun di IKJ mulai lebih dirasakan sejak 28 tahun lalu. Ada karya tugas sekolah dan proyek ujian akhir, juga ada karya-karya bebas berbentuk kartun. Tugas Akhir bertema kartun dimulai Zulherman pada 1987 yang berjudul Illustrasi Kartun. Benny Rahmadi membuat tugas akhir Komik Humor pada 1993, dan Komik Kartun Remaja oleh Ellya Agustini pada 2002.

Semua dengan gaya visual dan pendekatan naratif yang sangat beragam. Kebebasan membentuk gaya pribadi sangat ditekankan kepada mahasiswa sehingga keluarannya bisa memberi tawaran solusi yang berbeda.

Maka tampak kombinasi antara program akademis dengan hasrat mahasiswa dan dosen menghasilkan atmosfer yang mendukung munculnya komik dan kartun di kampus IKJ. Perencanaan kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler tak jadi sandaran utama. Eksplorasi mahasiswa secara intens atas hal-hal yang menjadi passion merekalah penentunya.

***
Dimuat di Majalah Detik, edisi 188, 6-12 Juli 2015

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.