Salah satu peninggalan kejayaan gula Pasuruan adalah rumah keluarga Kwee yang dikenal dengan sebutan Rumah Singa karena di depan rumahnya terdapat dua patung singa.
Berdirinya POJ Pasuruan tak lepas dari dua hal besar yang sedang merebak saat itu, yakni penyakit sereh yang melanda hampir seluruh tanaman tebu di dunia dan ancaman perdagangan gula bit, terutama dari Eropa.
Setelah didirikan dan dihuni keluarga Kwee, Rumah Daroessalam dimiliki keluarga Thalib hingga sekarang. Ciri Tionghoanya tetap kental.