Perihal Anak Angkat Sultan Siak

Sebuah pesan Whatsapp (WA) masuk pada 24 Mei 2017 malam. Pengirimnya memperkenalkan diri dengan nama Tengku Syarifah Rita Al Jufri, 56 tahun, dari Kualalumpur, Malaysia. Pesan WA itu kami tindak lanjuti dengan berbincang di telepon.

Saya memutuskan menuliskan hasil perbincangan tersebut di blog pribadi semata-mata menampung informasi, tanpa ingin turut campur dalam permasalahan keluarga Kerajaan Siak, jika memang ada. Saya menghormati betul Sultan Syarif Hasyim dan Sultan Syarif Kasim II. Suatu hari nanti, jika malah memperkeruh suasana, bisa saja saya hapus atau gembok tulisan ini.

***

Rita memberi informasi lain dari yang saya tuliskan tentang anak angkat Sultan Syarif Kasim II.  Saya tuliskan di artikel Melongok Kejayaan Siak, berdasar silsilah yang dipasang di Istana Siak, nama anak angkat Sultan adalah Tengku Syarifah Mariam bte Fadyl. Anak ini dipelihara, disekolahkan, hingga dinikahkan di istana pada 1942. Selain itu ada sejumlah anak yatim yang juga dipelihara Sultan. Semuanya perempuan.

Rita memberi informasi bahwa satu-satunya anak yang menjadi anak angkat Sultan dan Tengku Agung adalah Tengku Syed (Sayyid) Machdar (Siak, 25 Mei 1931 – Dumai, 1991) yang masih kerabat Tengku Ratu dan Sultan. Begitu lahir, Syed Machdar langsung dibawa ke istana, dan pada 1936 dikukuhkan dengan surat pernyataan bercap Kerajaan.

Pernyataan yang dikeluarkan Kerajaan Siak itu berisi “Menerangkan: Bahwa jang memegang soerat ini TENGKOE MAHDHAR, anak saudara dari kita.” Syed Machdar tak lain ayah kandung Rita.

“Sebenarnya cuma ada seorang yang diambil secara sah pada tahun ’36. Ada cap Kerajaan Siak. Banyak yang tahu tapi tidak mau mendedahkan kebenaran,” tulis Rita di pesan WA.

Selain satu anak angkat sah, lanjutnya, Sultan juga memelihara banyak anak lain, perempuan dan laki-laki, mengingat Sultan terkenal kebaikan hatinya.

“Bapak sangat disayang almarhum,” Rita merujuk pada Sultan. “Kaki bapak itu pincang. Walau bisa diperbaiki, tapi almarhum tidak mau. ‘Biarlah, ini anugerah dari Allah.’”

Rita lahir di Dumai. Saat belum lagi masuk TK, beberapa kali dia diajak ayahnya ke Istana Siak, bertemu Sultan. “Saya kecil paling comel, dayang-dayang gendong, didudukkan, dipangku almarhum.”

Saat berusia 9 tahun, Rita pindah ke Malaysia, sedangkan ayahnya bolak-balik Dumai – Kualalumpur.
Rita menyebut tak tahu persis apa jabatan ayahnya selain pernah jadi ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) di Dumai, dan saat pemilu selalu keliling Indonesia. Setelah wafat pada 1991, ayahnya dimakamkan di pemakaman Pertamina Medang Kampai, Dumai.

Simpang-siurnya informasi tentang kerabat kerajaan, menurut Rita, sebab surat-surat Kerajaan Siak, dahulu ditunjukkan jika ada yang ingin melihat, sedangkan sekarang hanya disimpan, tidak dibuka. Sebagian surat bahkan hilang, bisa jadi bersama barang-barang yang dijarah begitu Sultan menyatakan Kerajaan Siak bergabung dengan NKRI.

***

siak, kerajaan siak, kesultanan siak

Email saya terima pada 8 Maret 2021 dari Azharr Rudin yang menyampaikan kabar duka berpulangnya sang ibunda, Tengku Syarifah Rita binti Tengku Said Machdar, pada 14 Januari 2021.
Syarifah Rita (1964-2021) dimakamkan di Tanah Pekuburan Islam Kuala Lukut, Negeri Sembilan, Malaysia.

Innalillahi wa innailaihi rajiuun….

2 Replies to “Perihal Anak Angkat Sultan Siak”

  1. Would you know who did Tengku Sharifah Mariam married?
    I was told when I was very young, I was told that a grand aunt of mine was married the Sultan of Siak. He died without any children but he adopted a few.
    Thanks.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.